Jelaskanperan guru dalam pembelajaran IPA menurut pandangan konstruktivis 4. Jelaskan pengertian model pembelajaran terpadu 5. Jelaskan kelebihan dan kelemahan model pembelajaran terpadu 6. Berikan contoh penerapan model pembelajaran terpadu dalam pembelajaran IPA SD JAWAB 1. HAKIKAT SAINS (IPA) Secara etimologi kata sains berasal dari bahasa
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Oleh Dewi Setya Ningrum Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah PurworejoKeterampilan Proses Sains KPS merupakan keterampilan yang menjadi penggerak dan pengembangan fakta dan konsep, serta penumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai dalam pembelajaran. Keterampilan proses sains terdiri dari 6, yaitu 1 Observasi atau mengamati, 2 mengelompokkan, 3 mengukur, 4 mengkomunikasikan, 5 membuat kesimpulan sementara, dan 6 melakuakan eksperimen. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum, dan teori sains. Dengan melibatkan keterampilan kognitif dan intelektual, siswa diharapkan mampu mempertajam penguasaan konsep yang dimiliki peserta didik dalam pembelajaran. Menurut Bu Guru di SD N, Peserta didik mudah menyerap pembelajaran secara langsung dengan melakukan pengamatan langsung atau anak melakukan percobaan dengan pengawasan orang dewasa. Pengamatan tersebut termasuk suatu strategi guru dalam mengembangkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran. Banyak kesulitan yang dialami guru dalam melakukan pembelajaran tersebut salah satunya yaitu waktu yang kurang. Cara guru mengatasi kesulitan tersebut yaitu dengan menambah waktu di luar jam pembelajaran, memberikan video yang berkaitan atau meminta orang tua untuk mendampingi anak dalam mengerjakan tugas yang diberikan yaitu tugas mandiri terstruktur dan tugas tidak terstruktur. Di sekolah guru juga sudah menyediakan fasilitas-fasilitas untuk meningkatkan keterampilan proses sains diantaranya Buku pembelajaran, Laptop, Alat peraga dan Media pembelajaran. Cara Bu Guru di SD N untuk meningkatkan keterampilan proses sains di kelas yaitu dengan melakukan tanya jawab, diskusi, memberikan tugas terstruktur dan tidak terstruktur, dan diakhir pembelajaran peserta didik diharuskan menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari. Dengan begitu peserta didik memperoleh keterampilan berfikir kritis, rasa percaya diri, menumbuhkan kerja sama tim dan dapat bersosialisasi dengan baik. Menurut Semiawan 1992, terdapat beberapa faktor yang mendasari bahwa pendekatan keterampilan proses sains perlu diterapkan dalam proses belajar mengajar, yaitu Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung semakin cepat sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua konsep dan fakta pada kencenderungan bahwa siswa lebih memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh yang dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bersifat mutlak 100%, tetapi bersifat proses belajar mengajar, pengembangan konsep tidak terlepas dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik. Peserta didik akan mengalami proses belajarnya sendiri. Dalam pembelajaran sains, seorang guru sebaiknya mengetahui karakteristik siswa SD dan hakikat sains itu sendiri, baik sebagai produk, proses maupun sikap ilmiah. Mengacu pada arahan pembelajaran pada kurikulum 2013, yaitu sains diajarkan melalui metode discovery, maka pembelajaran sains diarahkan untuk melakukan serangkaian proses ilmiah untuk mendapatkan sebuah konsep sains. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
asyari, muslichah (2006: 22) menyatakan bahwa ketrampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran ipa meliputi ketrampilan proses dasar misalnya mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta ketrampilan proses terintegrasi misalnya merancang dan melakukan eksperimen yang meliputi Oleh Hj. Umi Kalsum, Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains iniberasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris,kata sains berasal dari kata science yang berarti”pengetahuan”. IPA bisa disebut juga dengan natural kamus Fowler 1951, natural science didefinisikan sebagai “systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction” yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi .Sedangkan dalam Purnel’s Concise Dictionary of Science 1983 tercantum definisi tentang IPA sebagai berikut “Science the broad field of human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and explained by means of rules, laws, principles, theories, and hypotheses”. Artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan manusia yang luas, yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, disimpulkan dari pengertian diatas, bahwa pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut. Pembagian Hakikat IPA Di dalam pembagian hakikat IPA dibagi menjadi tiga, diantaranya 1. IPA sebagai Produk IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan dari para ahli saintis sejak berabad-abad, yang menghasilkan berupa fakta, data, konsep, prinsip, dan teori-teori. Jadi hasil yang berupa fakta yaitu dari kegiatan empiric berdasarkan fakta, sedangkan data, konsep, prinsip dan teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik. Dalam hakikat IPA dikenal dengan istilah • Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif atau bisa disebut sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya. Misal Air membeku dalam suhu 0°C. • Konsep IPA adalah merupakan penggabungan ide antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu dengan yang lainnya. Misal Makhluk hidup dipengaruhi oleh lingkungannya. • Prinsip IPA adalah generalisasi kesimpulan tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip bersifat analitik dan dapat berubah bila observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentative belum pasti . Misal udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan memuai jika udara tersebut dipanaskan. • Hukum alam adalah prinsip – prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentative, tetapi karena mengalami pengujian – pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Misal Hukum kekekalan energi. • Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Misal teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk. 2. IPA sebagai Proses IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. Jadi dalam prosesnya kita bisa berfikir dalam memecahkan suatu masalah yang ada di proses ini kita bisa mendapatkan temuan-temua ilmiah, dan perwujudannya berupa kegiatan ilmiah yang disebut penyelidikan ilmiah. Didalam suati penyelidikan ilmiah terbagi menjadi tujuh tahapan, diantaranya 1 Observasi/ pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indra. 2 prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh. 3 Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan. 4 Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperiman. Tahap- tahap penelitian 5 Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada akhir eksperimen karena pengaruh variabel yang diteliti. 6 Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-kenyataan yang ada di alam melalui perkiraan. 7 Kesimpulan yaitu hasil akhir dari proses pengamatan. 3. IPA sebagai Sikap Ilmiah Maksudnya adalah dalam proses IPA mengandung cara kerja, sikap, dan cara berfikir. Dan dalam memecahkan masalah atau persoalan, seorang ilmuan berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkin usaha mencapai hasil yang diharapkan. Sikap ini dinamakan sikap ilmiah. Menurut Wynne Harlei dan Heudro Darmojo, sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak SD yaitu Sikap ingin tahu, . Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru, Sikap kerja sama, Sikap tidak putus asa, Sikap tidak berprasangka, Sikap mawas diri, Sikap bertanggung jawab, Sikap berpikir bebas, Sikap kedisiplinan diri, Adapun Sikap ilmiah lain yang muncul dari hasil pengamatan/ obsevasi yang sekarang lebih dikenal sengan karakteristik adalah Jujur, Teliti , Cermat, KESIMPULAN Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal sebagai produk dan proses tidak bisa dibedakan atau dipisahkan, karena produk dan proses mempunyai hubungan terikat satu dengan yang satunya lagi dalam melakukan pengamatan ilmiah. Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa , sebaiknya pembelajaran IPA di SD menggunakan perasaan keingintahuan siswa sebagai titik awal dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penyelidikan atau percobaan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk menemukan dan menanamkan pemahaman konsep-konsep baru dan mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui oleh siswa SD dalam kehidupan sehari-hari. *Penulis Adalah Guru SD Negeri 1 Bengkalis
B Hakekat Belajar dan Pembelajaran IPA Ada tiga alasan perlunya memahami sains antara lain: 1. bahwa kita membutuhkan lebih banyak ilmuan yang baik, 2. untuk mendapatkan penghasilan, 3. karena setiap kurikulum menuntut untuk mempelajari sains. 5. Hakekatnya sains terdiri atas tiga komponen, yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah.
Pendidikan merupakan proses pembelajaran dimana peserta didik menerima dan memahami pengetahuan sebagai bagian dari dirinya, dan kemudian mengolahnya sedemikian rupa untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Pendidikan yang dimaksud diatas bukanlah berupa materi pelajaran yang didengar ketika diucapkan, dilupakan ketika pendidik selesai mengajar dan baru diingat kembali ketika masa ulangan atau ujian datang, akan tetapi sebuah pendidikan yang memerlukan proses, yang bukan saja baik, tetapi juga asyik dan menarik, bagi pendidik maupun peserta didik. Anam Khoirul,2015 Fisika merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam IPA, dan merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep Trianto, 2014, p. 137. Fisika pada hakikatnya dipandang sebagai proses, produk, dan sikap ilmiah, oleh sebab itu fisika tidak lepas dari penguasaan konsep-konsep dasar atau pemahaman Rahayu Septri, 2014. juga didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmia Pudjiadi,1999;Kepmendikbud, 2014. Definisi tersebut memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang ilmu pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data,dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan cara diperoleh dengan melakukan observasi,eksperimentasi,penyimpulan data,dan penyusunan teori. Kegiatan tersebut kemudian bisa dilanjutkan lagi dengan kegiatan observasi lagi,eksperimentasi lagi,dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang yang demikian ini dikenal dengan metode ilmiah scientific method.Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan ilmu yang berkembang berdasarkan hasil penyelidikan/pengamatan baik melalui kegiatan laboratorium maupun pengamatan terhadap gejala fenomena dan benda-benda materi/ zat di alam semesta, mengikuti langkah-langkah metode ilmiah. Langkah penting dalam proses penyelidikan tersebut adalah kegiatan pengamatan observasi,dilanjutkan dengan pengukuran,dan pengolahan data,sampai diperoleh kesimpulan dalam bentuk konsep, prinsip dan hukum-hukum yang membangun IPA. Karena itu membelajarkan IPA memerlukan strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik IPA itu berbasis pendekatan ilmiah itu menurut Kemdikbud 2013 lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional dalam hal retensi informasi dari guru serta perolehan pemahaman kontekstual materi pelajaran Kemdikbud,2013. Permendikbud tahun 2013 disebutkan bahwa proses pembelajaran disebut ilmiah jika substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu,serta mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi,memahami,memecahkan masalah,dan
HakikatIlmu Pengetahuan Alam (IPA) Bundu (2006: 12) menyatakan bahwa proses sains adalah sejumlah keterampilan untuk mengkaji fenomena alam dengan cara-cara tertentu untuk memperoleh ilmu dan pengembangan ilmu itu selanjutnya. Keterampilan proses tersebut dapat dipelajari melalui pengamatan, klasifikasi, inferensi, merumuskan, hipotesis, dan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. " Hakikat dan karakteristik pembelajaran IPA SD"Hakikat IPA itu terdiri dari 4 unsur utama yaituSikap Yaitu memunculkan rasa ingin tau kepada peserta didik sebelum, bahkan saat pembelajaran. Rasa ingin tau tentang segala hal yang ada di alam semesta ini, akan membuat peserta didik menemukan sebab akibat. Sesuai dengan kurikulum 2013, dimana peserta didik diminta menemukan jawabannya sendiri dan membuat konsep pemahaman baru di dalam dirinya. Sehingga dengan demikian peserta didik akan lebih terbuka pemikirannya, wawasannya lebih luas, lebih kreatif, dan kecambah yang saya bawa batangnya panjang namun pucat, sedangkan yang dibawa teman sebangku ku, berbatang pendek namun segar?"ProsesYaitu mengajak peserta didik untuk memecahkan permasalahan IPA dengan prosedur yang runtut. Tahap demi tahap dilakukan oleh peserta didik. Saat menyusun hipotesis, peserta didik diminta berpendapat sesuai dengan pendapat mereka masing-masing. Seperti Untuk penyebab kecambah batang panjang pucat dan berbatang pendek segar, jawabannya mungkin tergantung jenis dari biji kacang hijaunya. Lalu untuk perancangan eksperimen atau percobaan. Seperti peserta didik diminta untuk menanam biji kecambah, yang keduanya diletakkan dalam sebuah gelas, gelas 1 diletakkan di bawah sinar matahari, sedangkan gelas 2 diletakkan di tempat gelap, sama sekali tidak terkena cahaya. Kemudian saat melakukan evaluasi, seperti peserta didik diminta mencatat perbedaan pertumbuhan gelas 1 dan gelas 2 setelah 3 hari. Pengukuran dan penarikan kesimpulan, setelah hari ke 7. Seperti keduanya si sejajarkan, diukur berapa cm panjang batangnya, dan seperti apa bentuk tumbuhannya, apakah pucat ataukah segar. ProdukYaitu dapat menghasilkan fakta, prinsip, teori hukum. Sehingga IPA tidak hanya berdasarkan hipotesis semata, tanpa di buktikan dengan fakta dan dengan pemahaman teori bahwa kecambah yang berbatang panjang pucat dengan kecambah berbatang pendek segar, bukan dari jenisnya biji kacang hijau. Tetapi, karena cara budidaya nya lah yang berbeda. AplikasiYaitu dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dapat memahami lalu mengaplikasikan atau menerapkan metode ilmiah tumbuhan tetap membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Bukan tidak mungkin tanpa cahaya tumbuhan hidup. Akan tetapi, apabila dengan di letakkannya tanaman kecambah di bawah sinar matahari, maka tumbuhan akan nampak lebih segar karena hormon auksin akan terurai dan tumbuhan cukup klorofilnya. Namun, jika tumbuhan berada di tempat yang gelap, hormon auksin akan rusak karena tidak terurai, sehingga hanya memicu percepatan tumbuh batang. Sehingga batang akan lebih panjang, tapi kurang klorofil, jadi kecambah nampak pucat. Dengan demikian maka jika memiliki tumbuhan di rumah, peserta didik harus tetap meletakkan di tempat yang cukup cahaya IPAIPA mempunyai nilai ilmiah yaitu IPA dapat dibuktikan kebenarannya menggunakan metode ilmiah sesuai prosedur berdasarkan peneliti bumi itu bulat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Christopher Columbus menjelajah dunia dengan pelayaran, kita juga dapat melakukan penelitian dengan cara melihat matahari tenggelam di laut, seolah-olah matahari masuk ke dalam laut. Selain itu, saat kita melihat para nelayan yang berlaut dari tengah, menuju ke daratan, seolah-olah kita seperti melihat para nelayan muncul dari dalam merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Contohnya pada sistem pencernaan. Manusia makan menggunakan mulut, lalu ditelan melewati kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan terakhir anus. Dan pada setiap masuk ke dalam salah satu organ, makanan di merupakan pengetahuan teoritis yaitu terdiri dari seperangkat konsep atau dengan kata lain terdapat banyak konsep serangkaian konsep yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Contohnya konsep sistem pencernaan manusia dengan konsep sistem metabolisme tubuh merupakan suatu rangkaian konsep yaitu sebuah gagasan umum atau pemahaman tentang sesuatu hal, tidak harus saling berkaitan dengan yang lain. Dan hanya 1 konsep saja, dengan kata lain konsep tersebut berdiri sendiri. Contohnya konsep sistem pencernaan pada manusia, konsep pernafasan manusia, konsep metabolisme tubuh, konsep sistem peredaran darah, dan meliputi empat IPA tidak hanya berdasarkan hipotesis semata, tanpa di buktikan dengan fakta dan dengan pemahaman teori saja. Jadi, produk IPA dapat berupa fakta, prinsip, teori, serta merupakan Tahap demi tahap yang dilakukan sesuai dengan prosedur pemecahan masalah dengan metode merupakan segala hal yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dengan menerapkan metode ilmiah merupakan rasa ingin tau tentang segala hal yang ada di alam semesta ini, sehingga membuat peserta didik menemukan sebab akibat. Dan akhirnya peserta didik menemukan jawabannya sendiri serta membuat konsep pemahaman baru di dalam dirinya. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Semiawan(2014: 43) menjelaskan tujuan melatih keterampilan proses IPA adalah 1) meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, 2) menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak meliputi keterampilan produk, proses dan keterampilan kinerjanya, 3) Menemukan dan membangun sendiri konsepsi serta dapat mendefinisikan secara benar untuk mencegah terjadinya miskonsepsi, 4) Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian dan fakta yang dipelajari siswa, 5) Mengembangkan pengetahuan teori atau konsep
A. Pengertian IPA Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains iniberasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris,kata sains berasal dari kata science yang berarti”pengetahuan”. IPA bisa disebut juga dengan natural science. IPA mempunyai beberapa pengertian , yaitu Dalam kamus Fowler 1951, natural science didefinisikan sebagai “systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction” yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi . Webster’s New Lollegiate Dictionary 1981 menyatakan natural science knowledge concerned with the physical world and its phenomena, yang artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya. Sedangkan dalam Purnel’s Concise Dictionary of Science 1983 tercantum definisi tentang IPA sebagai berikut “Science the broad field of human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and explained by means of rules, laws, principles, theories, and hypotheses”. Artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan manusia yang luas, yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesa-hipotesa. Sumber lain menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai a “piece of theoretical knowledge” atau sejenis pengetahuan teoritis. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Dapat disimpulkan dari pengertian diatas, bahwa pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut. B. Pembagian Hakikat IPA Didalam pembagian hakikat IPA dibagi menjadi tiga, diantaranya 1. IPA Sebagai Produk IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan dari para ahli saintis sejak berabad-abad, yang menghasilkan berupa fakta, data, konsep, prinsip, dan teori-teori. Jadi hasil yang berupa fakta yaitu dari kegiatan empiric berdasarkan fakta, sedangkan data, konsep, prinsip dan teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik. Dalam hakikat IPA dikenal dengan istilah • Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif atau bisa disebut sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya. Misal Air membeku dalam suhu 0⁰C. Iskandar 1997 3 menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Susanto 1991 3 mengartikan fakta sebagai ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda, tempat, atau waktu adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian. • Konsep IPA adalah merupakan penggabungan ide antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu dengan yang lainnya. Misal Makhluk hidup dipengaruhi oleh lingkungannya. • Prinsip IPA adalah generalisasi kesimpulan tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip bersifat analitik dan dapat berubah bila observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentative belum pasti . Misal udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan memuai jika udara tersebut dipanaskan. • Hukum alam adalah prinsip – prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentative, tetapi karena mengalami pengujian – pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Misal Hukum kekekalan energi. • Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Misal teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk. 2. IPA Sebagai Proses IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. Jadi dalam prosesnya kita bisa berfikir dalam memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan. Melalui proses ini kita bisa mendapatkan temuan-temua ilmiah, dan perwujudannya berupa kegiatan ilmiah yang disebut penyelidikan ilmiah. Iskandar 19975 mengartikan keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan. Moejiono dan Dimyati, 199216 Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya, keterampilan proses IPA dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan Proses Dasar Basic Skills, dan Keterampilan Proses Terintegrasi Integrated Skills. Didalam penyelidikan suatu ilmiah terbagi menjadi tujuh tahapan, diantaranya 1 Observasi/ pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indra. 2 prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh. 3 Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan. 4 Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperiman. Tahap- tahap penelitian • Menetapkan masalah penelitian. • Menetapkan hipotesis penelitian. • Menetapkan alat dan bahan yang digunakan. • Menetapkan langkah- langkah percobaan serta waktu yang dibutuhkan. 5 Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada akhir eksperimen karena pengaruh variabel yang diteliti. Variabel terdiri atas tiga yaitu • Varibel bebas/ peubah yaitu factor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan. • Variabel terikat yaitu factor yang dipengaruhi. • Variabel control yaitu variabel yangdibuat tetap. 6 Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-kenyataan yang ada di alam melalui perkiraan. 7 Kesimpulan yaitu hasil akhir dari proses pengamatan. 3. IPA Sebagai Sikap Ilmiah Maksudnya adalah dalam proses IPA mengandung cara kerja, sikap, dan cara berfikir. Dan dalam memecahkan masalah atau persoalan, seorang ilmuan berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkin usaha mencapai hasil yang diharapkan. Sikap ini dinamakan sikap ilmiah. Menurut Wynne Harlei dan Heudro Darmojo, sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak SD yaitu a. Sikap ingin tahu b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru c. Sikap kerja sama d. Sikap tidak putus asa e. Sikap tidak berprasangka f. Sikap mawas diri g. Sikap bertanggung jawab h. Sikap berpikir bebas i. Sikap kedisiplinan diri Sikap ilmiah lain yang muncul dari hasil pengamatan/ obsevasi a. Jujur b. Teliti c. Cermat Dan pengertian dari para ahli lain, seperti a. Carin dan Sund 1989 b. Connor 1990 c. Mechling dan Oliver 1983 d. Holt 1991 KESIMPULAN Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut. Hakikat sebagai produk dan proses tidak bisa dibedakan atau dipisahkan, karena produk dan proses mempunyai hubungan terikat satu dengan yang satunya lagi dalam melakukan pengamatan ilmiah. Dapat disimpulan dengan kita dari pendapat para ahli diatas, sebaiknya pembelajaran IPA di SD menggunakan perasaan keingintahuan siswa sebagai titik awal dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penyelidikan atau percobaan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk menemukan dan menanamkan pemahaman konsep-konsep baru dan mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui oleh siswa SD dalam kehidupan sehari-hari. Sumber
. 368 312 400 197 69 209 54 107

jelaskan langkah proses dalam hakikat ipa